Selasa, 08 Januari 2013

Lahan Sempit Bukan Berarti Tak Dapat Berkebun !!


Saat ini jumlah penduduk semakin padat, lahan pun menjadi sempit. Tak jarang orang yang mempunyai rumah dengan halaman yang tidak luas. Namun, siapa yang tak ingin betkebun ? berkebun tentu menjadi keinginan tiap orang pada umumnya.
Untuk anda yang mempunyai lahan yang tidak begitu luasnamun mempunyai impian berkebun yang besar, maka jangan khawatir, sistem vertikultur dapat mewujudkan impian anda untuk berkebun. 
Vertikultur adalah sistem tanam di dalam pot yang disusun/dirakit horizontal dan vertikal atau bertingkat. Cara tanam ini diusahakan pada lahan terbatas atau halaman rumah. Jenis tanamannya adalah tanaman sayuran atau tanaman hias. Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam budidaya tanaman secara vertikultur antara lain: pot/tempat tumbuh tanaman dapat menggunakan bahan bambu atau paralon, media tumbuh tanaman dan jenis tanaman yang akan ditanam.
Cara penanaman tergantung pada jenis tanamannya. Ada yang dapat ditanam langsung di wadah vertikultur, ada yang harus disemai dulu baru ditanam, dan ada yang harus disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah. Pesemaian dibutuhkan oleh tanaman yang berbiji kecil, misalnya sawi, kubis, tomat, cabai, terong, lobak, selada dan wortel. Untuk tanaman yang bernilai ekonomis tinggi dan membutuhkan perawatan yang agak khusus, misalnya paprika, cabai hot beauty atau cabai keriting dan tomat buah dilakukan cara penanaman yang terakhir. 
Teknik vertikultur bisa dikembangkan dengan menggunakan rak, menyusun batako di pojok tembok atau lainnya. Sementara, sebagai wadah tanaman, bisa digunakan gelas plastik dari air kemasan, botol bekas sampai kemasan tetrapak. Banyak tanaman bisa ditumbuhkan dengan teknik ini, tidak rusak juga. Untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman, bisa digunakan campuran tanah dengan kompos cacing dengan perbandingan 3:1. Pemeliharannya mudah, cukup dengan disemprot air. Dengan teknik vertikultur, maka setiap rumah tangga bisa memproduksi sayuran organik secara mandiri. Selain itu, kesehatan juga bisa diupayakan dengan herbal yang ditumbuhkan sendiri. Rumah juga lebih indah berkat tanaman hias
Kelebihan sistem pertanian vertikultur: (1) efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional, (2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman, dan (6) adanya atap plastik memberikan keuntungan (a) mencegah kerusakan karena hujan, (b) menghemat biaya penyiraman karena atap plastik mengurangi penguapan. Kekurangannya adalah (1) rawan terhadap serangan jamur, karena kelembaban udara yang tinggi akibat tingginya populasi tanaman adanya atap plastik, (2) sistem penyiraman harus kontinu, dan diperlukan beberapa peralatan tambahan, misalnya tangga sebagai alat bantu penyiraman. Pelaksanaan vertikultur dapat menggunakan bangunan khusus (modifikasi dari sistem green house) maupun tanpa bangunan khusus, misalnya di pot gantung dan penempelan di tembok-tembok. Wadah tanaman sebaiknya disesuaikan dengan bahan yang banyak tersedia di pasar lokal. Bahan yang dapat digunakan, misalnya kayu, bambu, pipa paralon, pot, kantong plastik dan gerabah. Bentuk bangunan dapat dimodifikasi menurut kreativitas dan lahan yang tersedia. Yang penting perlu diketahui lebih dahulu adalah karakteristik tanaman yang ingin dibudidayakan sehingga kita dapat merancang sistemnya dengan benar.

Sumber : http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/07/17/vertikultur-solusi-menanam-bagi-lahan-sempit/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar