Selasa, 08 Januari 2013

dari SAMPAH menjadi RUPIAH , Yuk kita bikin Kompos !!

Pada dasarnya permasalahan tentang sampah tidak bisa kita hindari dari kehidupan sehari-hari. Semakin hari jumlah sampah di permukaaan bumi ini terus bertambah dan bertambah banyak, khususnya di Ibu kota DKI jakarta. Dalam satu hari saja jakarta dapat menghasilkan sampah mencapai ?±6500 Ton / hari.

Bukan hanya di jakarta saja.Hampir diseluruh dunia ini mempunyai masalah dengan sampah.Banyak negara – negara yang maju mencari solusi untuk menekan jumlah produksi sampah yang hampir setiap tahunnya bertambah.

Kalau kita teliti lebih dalam lagi masih masalah sampah pastinya tidak akan ada habisnya.Karena sampah tidak mungkin dapat dihilangkan dari permukaan bumi. Tapi paling tidak kita bisa meminimalisir prokduksi sampah yang berlebihan dengan cara 3R, yaitu :
  • ·Reduce / Mengurangi
Penghasilan sampah bisa dikurangi dengan mengurangi pemakaian material yang dapat menghasilkan sampah yang berlebihan.Jadi produksi sampah bisa berkurang.

  • ·Reuse / Digunakan kembali
Dengan menggunakan atau memanfaatkan kembali barang-barang yang dapat diolah kembali, penggunaan bahan-bahan yang ramah linkungan, tidak menggunakan kantong-kantong plasik.Karena kantong plastik sangat sulit diuraikan kembali.

  • ·Recycle / Daur ulang
Satu lagi yang tidak kalah penting yaitu pemanfaatan kembali sampah-sampah itu menjadi barang-barang bermanfaat.

Naaah saat ini kita akan melakukan Recycle/ Daur ulang sampah. Sampah organik seperti dedaunan, dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organik karena penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik.

Sebelum membuat kompos, sediakan dahulu beberapa bahan, yakni:
• Hijau daun atau sampah dapur.
• gula pasir/gula merah.
• Bioaktivator (bisa berupa EM4).

Sementara itu, alat-alat yang diperlukan adalah:
• Pencacah (pisau atau mesin pencacah).
• Bak komposter mini lengkap dengan tutupnya (bisa dibuat dari ember bekas cat ukuran 25 kg).
• Sprayer untuk menyemprot bio aktivator.


Cara Pembuatan:
1. Pisahkan sampah daun/sayur dengan sampah non organik.
2. Rajang/cincang/cacah sampah organik dengan ukuran 1 - 2 cm.
3. Masukkan sampah organik yang sudah dicacah ke dalam komposter mini.
4. Semprot/siram sampah organik dengan larutan bioaktivator hingga merata dengan takaran satu tutup botol (10 cc), dicampur dengan satu liter air.
5. Tutup rapat-rapat bak komposter mini dan letakkan di tempat teduh. Lakukan penyemprotan setiap kali memasukkan sampah organik dan tutup kembali. Lakukan penambahan dan penyemprotan sampah organik secara berulang sampai bak komposter mini penuh.
6. Diamkan selama tujuh sampai 14 hari agar terjadi proses komposting yang akan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair dan pupuk padat dipisahkan oleh saringan.
7. Pupuk cair dapat diambil dengan membuka keran mulai pada hari ke-5 dan seterusnya. Jika air lindi (pupuk cair) berbau tak sedap, campurkan dengan air dengan perbandingan 1 : 5. Tambahkan pula satu sendok makan kapur sirih yang dilarutkan dengan air, kemudian tuang ke dalam botol lindi. Warna lindi akan berubah jadi agak jernih dan tak berbau.
8. Ambil pupuk padat yang sudah menjadi bubur kompos, tambahkan bahan aditif (dapat berupa sekam, arang sekam, serbuk gergaji perbandingan 2 : 1).
9. Sebelum digunakan sebagai pupuk atau media tanam, kompos harus terlebih dahulu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
10. Pupuk organik cair dapat langsung digunakan sebagai pupuk tanaman. Apabila pupuk cair organik akan disimpan, sebaiknya difermentasi dahulu dengan bahan bioaktivator dengan perbandingan 4 : 1.

Selamat mencoba ((:

Sumber :
http://forum.kompas.com/properti/60245-buat-pupuk-kompos-sendiri-gampang-kok.html
http://carapedia.com/proses_peman_pupuk_kompos_info709.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar